Dalam rangka untuk berkolaborasi serta menyinergikan berbagai program, maka pada hari Selasa (9/11) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengadakan kegiatan “Workshop Rintisan Kerja sama UNY Dengan KJRI Jeddah dan Tindak Lanjut Kerja sama Dengan Sekolah Indonesia Jeddah dan Makkah” di Hotel UNY. Kegiatan ini diinisiasi oleh Bidang Perencanaan dan Kerja sama khususnya Kemitraan Luar Negeri.
Hadir luring dalam kegiatan hari ini, Profesor Margana selaku Wakil Rektor Bidang Akademik mewakili Rektor UNY, Profesor Siswantoyo sebagai Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja sama serta para Dekan, Direktur Pascasarjana dan Ketua Lembaga serta Ketua World Class University (WCU) dan ketua Kantor Layanan Internasional (KLI) serta hadir secara daring dari Jeddah yaitu Yang Mulia Bapak Eko Hartono (Konsul Jendral Republik Indonesia di Jeddah, Kerajaan Arab Saudi) dan Sutikno, M.Pd., Kepala Sekolah Indonesia Jeddah.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Profesor Margana ketika memberi sambutan mengatakan bahwa UNY berkomitmen untuk menjalin kolaborasi dan kerjasama baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk Jeddah sendiri, UNY ingin membantu para generasi muda yang saat ini bersekolah di Jeddah untuk bisa meneruskan pendidikanya di UNY lewat rintisan kerja sama. Selain ingin bermitra dengan sekolah yang ada di Jeddah, UNY kedepanya juga ingin bermitra dengan Universitas yang ada di Jeddah.
“Upaya kerja sama ini merupakan salah satu langkah UNY memperkokoh diri sebagai universitas berkelas dunia,” terang Margana.
Margana juga menghimbau agar segera dibuat skema kerjasama agar segera bisa terealisasikan agenda- agenda yang sudah dirancang bersama.
Selanjutnya, Siswantoyo dalam paparanya mengatakan bahwa sebelumnya pada tahun 2017 sudah pernah ada MOU dengan Jeddah namun sempat ada terhenti karena aktivitas masing- masing. Namun untuk kali ini Siwantoyo berjanji akan lebih ketat dalam mengawal kerja sama ini. Siswantoyo juga menambahkan bahwa UNY juga giat menjalin kerjasama dengan universitas- universitas terbaik dunia yang memiliki keunggulan dan kompetensi.
Lewat workshop kali ini, Siswantoyo berharap banyak peluang yang bisa dilakukan dalam rangka meningkatkan kerja sama antara lain lewat penelitian dan publikasi bersama dan pengabdian tingkat internasional yang sudah mulai dilakukan UNY. Beberapa hal lain yang juga berpeluang untuk dikerjasamkan antara lain pertukaran tenaga pengajar, studi komparasi di sekolah- sekolah unggulan di Jedah, capacity building serta kegiatan ekspor barang terutama yang merupakan hasil produk UNY.
Eko Hartono mengatakan jumlah murid yang saat ini menempuh pendidikan di Jeddah berjumlah 1.050 orang, jumlah ini relatif berkurang karena keadaan di Arab Saudi yang sedang mengalami defisit keuangan lantaran belum adanya kembali kegiatan Haji dan Umroh selama hampir 2 tahun ini. Para Siswa yang ada di Jeddah ini juga merupakan siswa yang mampu berprestasi dan mampu meraih beberapa penghargaan namun banyak dari mereka yang berasal dari keluarga yang tidak memiliki dokumen lengkap atau ilegal, sehingga ada yang terpaksa pulang ke tanah air.
Selain dengan UNY, sekolah- sekolah di KJRI jeddah sebelumnya juga sudah menjalin kerja sama dengan Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Universitas Darussalam (Unida) Gontor.
Eko Hartono juga berharap kedepanya para WNI yang ada di Jeddah mendapat pelatihan- pelatihan kertrampilan dari UNY terutama bahasa asing, sehingga SDM WNI yang ada di Arab Saudi bisa meningkat kualitasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sutikno mengatakan beberapa kendala yang dihadapi oleh sekolah- sekolah yang ada di Jeddah antara lain adalah fasilitas berupa ruang–ruang kelas yang masih kurang serta tenaga pengajar yang terbatas, ini terbukti dari para pengajar yang terbebani mengajar hingga 70 jam setiap minggunya. Kendala- kendala tersebut diharapkan dapat dicarikan solusi melalui kerja sama dengan UNY.
Diharapkan juga dengan adanya kerja sama ini dapat menginspirasi para guru di Jeddah untuk memberikan pelajaran yang menarik dan efektif bagi murid- murid yang ada di Jeddah. (Khairani Faizah)