Tanaman obat merupakan keragaman hayati di Indonesia yang belum dimanfaatkan dengan baik. Kurangnya informasi atau penelitian di bidang tersebut membuat kekayaan flora belum sepenuhnya digali, dimanfaatkan, atau dikembangkan. Salah satunya tanaman yang jarang diketahui khalayak banyak, yaitu tanaman biduri (calontropis gigantea).
Lima mahasiswa UNY yang terdiri dari Andi Kurnia (Pendidikan Matematika), Qonitah (Pendidikan Kimia), Khusnul Mutohharoh (Pendidikan Biologi), Khoirriah Widyasari (Pendidikan Biologi), dan David Suryo Negoro (Pendidikan Ekonomi) mengembangkan losion anti nyamuk sekaligus perawatan kulit dari ekstrak daun biduri. Inovasi ini diberi merek Caleation: Losion Anti Nyamuk Ekstrak Daun Biduri dan Solusi Kulit Kusam.
Andi Kurnia menyatakan bahwa selama ini, losion pengusir nyamuk yang beredar di masyarakat belum tentu aman bagi kesehatan kulit. Berawal dari hal tersebut, Caleation kemudian diinovasi dari ekstrak bahan alami yang aman dan berkualitas. “Losion dari tanaman biduri ini, selain mencegah kulit dari gigitan nyamuk, juga dapat mengatasi kulit kusam,” ujar Andi, Minggu (8/7/2019).
Biduri sendiri merupakan tanaman liar yang hidup di daerah bermusim kemarau, pesisir pantai, padang rumput yang kering, dan lereng gunung yang rendah. Salah satunya dapat ditemui di daerah pantai Parangtritis, Bantul. Pengembangan losion ini bisa dipandang sebagai kontribusi di bidang kesehatan melalui pemanfaatan potensi lokal sebagai obat atau produk kesehatan.
Andi menambahkan bahwa tanaman biduri sebenarnya dapat dibudidayakan di berbagai kondisi tanah sehingga usaha pengolahan tanaman biduri sebagai losion anti nyamuk merupakan usaha yang menjanjikan.“Harapannya produk losion yang kami buat; Caleation dapat dipasarkan lebih luas, serta dapat menjadi usaha yang menyerap tenaga kerja,” tutup Andi. (Muhammad Abdul Hadi/JK)