Dalam rangka penggalakan pengelolaan sampah, KKN UNY yang bertempat di Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Magelang, berkoalisi dengan Dinas Lingkungan Hidup melakukan penyuluhan kepada masyarakat Desa Bligo terkait pengelolaan sampah yang belakangan ini menjadi perhatian khalayak. Penyuluhan bertempat di Balai Desa Bligo yang dihadiri perangkat Desa Bligo, kepala dusun, dan perwakilan warga dari 12 dusun yang seluruhnya 34 orang. Panitia terdiri dari gabungan KKN UNY dua dusun yang bertempat di Desa Bligo,yakni KKN yang bertempat di Dusun Krajan dan Dusun Beteng.
Dinas Lingkungan hidup selaku narasumber memberikan gambaran terkait kondisi lingkungan dengan adanya sampah, terutama di daerah Magelang yang telah dinyatakan darurat sampah. Setelah diberikan gambaran tersebut, narasumber memberikan penjelasan terkait pengelolaan sampah berikut jenis-jenis sampah dan bagaimana menjadikan sampah sebagai bahan berinovasi. Selain itu, Ibu Rofiq sebagai perwakilan Dinas Lingkungan Hidup mengajak masyarakat Desa Bligo untuk lebih sadar akan dampak sampah dan bagaimana dapat bersahabat dengan sampah.
Harapan kedepan masyarakat memiliki kepedulian terhadap sampah yang nantinya akan bisa mendapatkan manfaat dari sampah ketika dikelola dengan baik dan benar, yakni dengan memilah yang selanjutnya menghasilkan nilai jual. Misal memisahkan antara sampah platik dan sampah organik. Sampah plastik dapat dimasukkan ke dalam karung dan dibedakan jenis plastiknya. Sementara sampah organik dapat dengan membuat lubang biopori atau membuat lubang untuk dikubur yang akan menghasilkan pupuk organik.
Selain sampah plastik dan sampah organik, narasumber juga memaparkan pengolahan terkait sampah pempers dan pembalut yakni dengan mengubur sampah tersebut dan menaburinya dengan kaporit atau gamping. Maka sampah tersebut akan terurai dengan sendirinya.
Desa Bligo sendiri sejak awal telah memiliki komunitas bank sampah bernama Bank Sampah Bligo Beriman. Beberapa tahun belakangan sempat mengalami kevakuman, namun dua bulan terakhir kembali bergerak untuk mengumpulkan sampah dari tiap-tiap dusun setiap Minggu pagi. Sampah dari tiap-tiap dusun kemudian di pilah berdasarkan bahannya untuk dijual ke pengepul. Hasil penjualan sampah dimasukkan ke tabungan masing-masing warga yang mengumpulkan sampah.
Di sesi akhir penyuluhan narasumber mendemokan cara pemilahan sampah berdasarkan bahannya. Demo dilanjut tanya jawab dan pembagian dorprize oleh panitia. Acara selesai pada pukul 16.00 WIB. (Rofiqul Mukminin)