Muhammad Kamaluddin, S. Pd, mahasiswa S2 Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, menjadi salah satu presenter pada ajang 6th International Conference on Education, Social Sciences and Humanities (SOCIOINT) yang digelar di Istanbul, Turkey pada tanggal 24-26 Juni 2019. Seminar ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh International Organization Center of Academic Research. Kegiatan ini merupakan forum ilmiah internasional untuk saling bertukar hasil penelitian dan berdiskusi mengenai isu terkini di bidang pendidikan, sosial sains dan humaniora. Lebih dari 200 peserta dari kalangan akademisi, praktisi, dan peneliti yang berasal dari lebih dari 30 negara turut berpartisipasi memaparkan makalahnya baik secara langsung maupun virtual.
Dalam seminar ini, mahasiswa penerima beasiswa LPDP ini memaparkan makalah hasil penelitiannya yang berjudul “Students’ Perceptions of Discovery-based Matematics Learning Activity Using Real Situational Context”. Makalah ini membahas mengenai bagaimana persepsi siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan menggunakan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis discovery learning dengan menggunakan konteks yang sengaja dibuat di dalam kelas sehingga siswa dapat memperagakannya. Konteks yang digunakan dalam pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam situasi yang dapat mereka rasakan dan sekaligus menjadi objek pengamatan dalam pembelajaran. Persepsi siswa menjadi salah satu faktor yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan, utamanya untuk melihat apakah kegiatan pembelajaran tersebut memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
Guna mengetahui bagaimana persepsi siswa, ia menggunakan instrumen berupa angket respon siswa yang diberikan setelah proses pembelajaran. Data hasil angket ini kemudian ditriangulasikan dengan data hasil wawancara dan hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Triangulasi data ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa siswa memberikan persepsinya secara jujur sesuai dengan pengalaman belajarnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa memiliki persepsi yang baik mengenai kegiatan pembelajaran matematika berbasis discovery learning dengan menggunakan real situational context. Siswa meyakini bahwa kegiatan yang dilakukan membantu mereka dalam mengkonstruksi dan memahami konsep matematika yang dipelajari secara efektif. Selain itu, kegiatan yang didesain dalam kelompok-kelompok kecil ini juga memotivasi mereka untuk belajar secara aktif. Makalah yang dipresentasikan dalam seminar ini nantinya akan direview untuk dimuat di dalam prosiding terindek Thomson Reuters. (Sgm/ant)