Kelurahan Walitelon Utara Temanggung merilis Kampoeng Dolanan dalam acara Soft Opening Kampoeng Dolanan Walitelon Utara Minggu (4/8). Acara tersebut dilaksanakan di Papringan Walitelon Utara, Temanggung, Jawa Tengah. Soft opening digelar dalam rangka memperkenalkan Kelurahan Walitelon Utara kepada masyarakat khususnya Kabupaten Temanggung sebagai kampung berbasis permainan tradisional atau dolanan. Acara yang dimulai dari pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 14.00 WIB ini berlangsung meriah dan ramai dikunjungi.
Acara tersebut mengundang Camat Temanggung, Eko Budi Hartono, Sekretariat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNY, Prof. Dr. Siswantoyo, Wakil Bupati Kabupaten Temanggung, Drs. R. Heri Ibnu Wibowo, serta Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Denty Eka W. P. untuk memberikan sambutan.
Mengusung egrang sebagai dolanan unggulan, Kampoeng Dolanan Walitelon Utara mengadakan lomba egrang tingkat SD, SMP, dan umum dalam acara peluncuran Kampoeng Dolanan. Acara dimeriahkan oleh beragam pentas seni dari warga RW 1 hingga RW 9 Kelurahan Walitelon Utara. Terdapat bermacam tarian yang dipentaskan diantaranya Tari Topeng Ireng, Warokan, Tari Gedruk, Tari Mendat Mendut, Tari Gebyar, dan Tari Jaran Kepang. Tak hanya tarian, warga turut menampilkan marching band.
Sejumlah 37 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kelurahan Walitelon Utara Kabupaten Temanggung ikut terlibat dalam mempersiapkan soft opening. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Siswantoyo menjelaskan keterlibatan mahasiswa KKN UNY dalam soft opening merupakan perwujudan perguruan tinggi masuk desa sebagai salah satu Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. “Sekarang kita bertemu dalam bingkai pengabdian masyarakat,” tuturnya.
Acara tersebut sudah dipersiapkan sejak tiga minggu sebelumnya dengan melibatkan para peserta KKN UNY Tematik dari kelompok K116, K117, K118, dan K119. Mahasiswa mengambil bagian dengan menjadi panitia Soft Opening Kampoeng Dolanan, membuat dekorasi-dekorasi, menghias jalan, dan menjadi pengisi acara. Saat acara berlangsung terlihat banyak mahasiswa dengan baju biru kuning khas KKN UNY. Mahasiswa juga turut menampilkan kesenian tradisional Topeng Ireng dalam acara. Dekorasi, tanaman vertikal, serta hiasan di Papringan yang dikerjakan oleh mahasiswa KKN UNY tak ketinggalan menjadi pemanis mata selama acara.
Faidillah Kurniawan yang menjadi Dosen Pembimbing Lapangan kelompok KKN UNY Tematik Kelurahan Walitelon Utara memberikan tanggapan terkait keterlibatan mahasiswa bimbingannya dalam peluncuran Kampoeng Dolanan. “Ini memang media implementasi apa yang sudah didapat oleh mahasiswa KKN selama mereka kuliah, dan sepanjang perjalanan sampai perwujudan launching ya semuanya bisa dituangkan oleh mahasiswa KKN dengan kompetensinya masing-masing, sehingga dengan pemaksimalan kemampuan dari masing-masing yang beragam dari bermacam prodi itu bisa memberikan banyak warna di Kampoeng Dolanan yang akhirnya mendapat berbagai apresiasi dari berbagai pihak.”
Kampoeng Dolanan Walitelon Utara yang baru diresmikan Juni 2019 lalu oleh Universitas Dian Nuswantoro dipilih oleh LPPM UNY sebagai salah satu tema dalam KKN UNY Tematik 2019. Penerjunan mahasiswa KKN ke lokasi dengan acara Soft Opening Kampoeng Dolanan Walitelon Utara berdekatan sehingga mahasiswa pun ikut dilibatkan untuk kerja nyata mempersiapkan acara tersebut. Tidak berhenti sampai soft opening saja, mahasiswa KKN UNY Tematik Kelurahan Walitelon Utara difokuskan untuk mendukung pengembangan Kampoeng Dolanan sebagai tema yang dipilih oleh LPPM UNY.
Acara ini menuai banyak apresiasi dari pengunjung, salah satunya Indra Agung Prabowo Jati, mahasiswa UNY Jurusan Matematika yang juga sedang melaksanakan KKN di Kemloko, Temanggung. “Acara ini baik banget. Konsepnya bagus sih menampilkan budaya-budaya lokal trus juga banyak mainan yang lawas-lawas juga biar anak-anak sekarang tu engga lupa sama mainan jadul. Bisa jadi agenda tahunan bahkan bisa juga agenda tiga bulanan atau setengah tahunan. Harapannya banyak anak-anak yang kembali mengenal dan bisa menghidupkan kembali budaya lokal,” komentarnya.
Keberhasilan acara tersebut tentunya melibatkan banyak pihak baik dari dalam maupun luar Kampoeng Dolanan. Keterlibatan mahasiswa KKN UNY di dalam Kampoeng Dolanan diharapkan benar-benar mampu mewujudkan kampung tematik tersebut menjadi pionir untuk mengedukasi generasi milenial seputar dolanan anak yang mulai tergantikan oleh gawai. (Analisa Y. W.)