PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN SEBAGAI WUJUD UPAYA PENCAPAIAN SDG’S BIDANG PENDIDIKAN MELALUI KOLABORASI UNY DENGAN TANOTO FONDATION

2
min read
A- A+
read

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN SEBAGAI WUJUD UPAYA PENCAPAIAN SDG’S BIDANG PENDIDIKAN MELALUI KOLABORASI UNY DENGAN TANOTO FONDATION

Kamis (12/8), Tanoto Foundation bersama UNY mendiskusikan keberlanjutan program kerja sama. Diskusi dibuka oleh Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes., Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNY. “Harapan kami dengan adanya kerja sama ini akan membuka peluang lebih besar. Pertama yaitu sinergitas dalam praktik mengajar kampus yang kemarin sudah dijalankan. Kedua yaitu mahasiswa yang hendak magang di tempat Bapak Ibu kelak. Ketiga yaitu agar dosen tidak menjadi anggota NATO (No Action Talk Only,” terang Siswantoyo dalam pembukaan diskusi yang dilaksanakan secara daring.

“Kerja sama ini menjadi salah satu program yang bisa kita dorong untuk nanti dosen buka magang di perusahaan dunia usaha dan dunia industri di masa akan datang. Dengan hal ini kita juga membangun jaringan dengan berbagai foundation dan perusahaan yang nanti bisa lebih sinergis untuk saling melengkapi,” lanjut Siswantoyo.

Selain itu, Siswantoyo juga berharap antara Tanoto Foundation dan UNY dapat memetakan dan merencanakan program untuk tahun-tahun mendatang. “Rencana itu keren. Maka kalau kita mau keren, kita harus perkuat perencanaan dan kerja sama ini,” terang Siswantoyo menutup pembukaan diskusi.

Dr. Nurkholis, M.M. selaku Koordinator Program PINTAR Tanoto Foundation Jawa Tengah dan Yogyakarta mengawali diskusi dengan memaparkan tujuan Program PINTAR, yakni meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca, matematika, dan IPA. Untuk mencapai tujuan Program PINTAR, ada tiga cara yang dapat dilakukan. Salah satu cara yaitu penguatan kualitas pendidikan calon guru dan guru di LPTK. Cara ini dapat dilakukan melalui: pelatihan dosen, kolaborasi dosen dan guru untuk penelitian tindakan kelas, dan pelatihan sekolah mitra. Adapun pelaksanaannya dilakukan melalui LPTK. Pelaksanaan ini yang kemudian menjadi fokus kerja sama antara Tanoto Foundation dengan UNY, sebagai LPTK Mitra.

Sudah sejak awal 2018, Tanoto Foundation melakukan kerja sama dengan 10 LPTK Mitra dan di awal tahun 2020, kerja sama antara Tanoto Foundation dengan UNY dilakukan. Dalam kerja sama LPTK, hal-hal yang dilakukan di antaranya: pengembangan guru di sekolah mitra, pengembangan dosen di LPTK, dan pengembangan dosen serta pembimbing lapangan dan guru pamong. Selama bekerja sama dengan LPTK, UNY adalah mitra terbaik dari keempat belas LPTK. Hal itu tampak pada komitmen dan kinerja yang sangat baik.

“Program PINTAR sebenarnya dapat dijadikan sebagai titik awal atau titik masuk menuju kesempatan mendatang secara lebih terbuka,” ungkap Nurkholis.

Pada pemaparannya itu, Nurkholis menyampaikan konsep pengembangan program TTI yakni pelatihan pembelajaran aktif untuk dosen dan guru / kepala sekolah mitra LPTK menjadi program PLP (Practicum Strengthening Program) yakni pemodelan kolaborasi antara dosen dan guru pamong dalam mendampingi praktik mengajar. Selama masa transisi program, dari program lama (Program TTI) menuju program baru (Program PLP), dilakukan kerja sama dengan LPM (Lembaga Penjamin Mutu) untuk memastikan pembelajaran aktif tetap dilakukan sebagai bentuk keberlanjutan program TTI. Program dalam masa transisi ini yaitu TQM Project (Teaching Quality Measurement) di LPTK dan E-Pintar Program untuk sekolah mitra LPTK. Dalam program E-PINTAR, sekolah mitra tetap mendapat peluang pengembangan professional dari Tanoto Foundation melalui E-Learning.

Pengembangan program diawali dengan melakukan persiapan transisi program dari Program LPTK menjadi Program PLP, meliputi: implementasi TQM, implementasi E-PINTAR untuk sekolah mitra LPTK, perancangan Program PLP (pengembangan modul versi digital, melakukan baseline, pemilihan penerima manfaat). Kemudian dilakukan implementasi Program PLP, diseminasi, pemilihan LPTK mitra yang merencanakan PPG Prajab, dan pengintegrasian program ke PPG pra jabatan.

Program yang akan dilakukan dalam waktu dekat oleh Tanoto Foundation dan UNY adalah pemilihan tim TQM, kajian ahli dan hasil rekomendasi dalam bentuk panduan professional, sosialisasi hasil reviu dan rekomendasi, bimbingan teknik untuk mitra, serta tes instrumen dan implementasi. Program ini direncakan akan segera dilakukan yakni di pertengahan bulan Agustus hingga Desember 2021.

Melalui pemaparan keberlanjutan program kerja sama, Nurkholis menyampaikan perubahan prioritas program LPTK dari Program TTI ke Program PLP, meliputi tujuan program, penerima manfaat, konten, dan hasil luaran yang diharapkan.

Selain Siswantoyo, diskusi yang dipimpin oleh Ratna Budiarti, M.Or. (Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama) juga dihadiri oleh tim kerja sama UNY lainnya yaitu Dr. Sujarwo, M.Pd. (Dekan FIP), Suyud, M.Pd. (Ketua PPG), Supartinah, S.Pd., M.Hum. (Dosen PGSD), Ngatman, M.Pd. (Ketua Unit Layanan KKN dan Praktik Kependidikan), dan Yenny Efisari dari tim Tanoto Foundation. Diskusi yang berlangsung sangat aktif itu ditutup dengan penyimpulan tiga tugas yaitu MOU, finalisasi PKS, dan penajaman rancangan yang telah diagendakan.

Kolaborasi kerja sama UNY dengan Tanoto Foundation ini juga merupakan wujud dari upaya pencapaian SDG’s dalam bidang pendidikan. Kolaborassi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan melalui peran aktif Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan pendidikan UNY serta unit-unit yang ada di UNY. (Aji)