Pelatihan Pembuatan Sambal Siap Saji Bagi Warga Bugel

1
min read
A- A+
read

Produk sambal siap saji

Sekelompok mahasiswa UNY yang tergabung dalam Tim Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) Sindhunawa memberi pelatihan produk hasil pertanian di Kalurahan Bugel Kulonprogo berupa pembuatan sambal siap saji. Mereka adalah Endah Rianingsih, Afgan Mabdanur Ramadhani, Marisdwika Salwacitra R., Ubaedi, Ahmad Yusyrof Al Hakim, Andita Sekar Maharani, Mifta Eka Rahmawati, Aegil Sherly Nur Apriany, Aris Yudianto, Fadlah Muhammad Insan, Danang Kurniawan, Muhammad Awwab, Amanda Patrisia, M. Ghoitsun Niamul M. dan Aulia Nyndita Wardani.

Menurut Ketua Tim Endah Rianingsih pelatihan pembuatan sambal ini digelar dalam rangka memanfaatkan hasil produk pertanian melalui kelembagaan sanggar tani muda bernama Sindhunawa. “Sebagai seorang petani muda, Sindhunawa mengajarkan berbagai keterampilan yang diperlukan untuk memulai dan mengelola bisnis pertanian yang sukses” ujar Endah, Selasa (23/4). Salah satu unit kerja Sindhunawa yaitu unit pengolahan hasil pertanian yang mengolah tanaman cabai hingga menjadi sambal siap makan.

Narasumber pelatihan pembuatan sambal, Amanda Patrisia mengatakan bahwa sambal merupakan lauk yang familiar dalam kehidupan keseharian masyarakat yang merujuk pada saus atau kondimen pedas. “Sambal dapat diolah menjadi produk pangan siap saji yang awet disimpan selama 3- 12 bulan pada suhu kamar atau suhu dingin” paparnya. Proses produksi sambal diawali dengan pembersihan yang bertujuan untuk membuang benda asing atau bahan tidak sejenis dari suatu produk. Kemudian proses blanching untuk melunakkan jaringan, agar mudah saat proses penggilingan. Proses penggilingan disini adalah membuat bahan yang sebelumnya telah diblanching menjadi bubur. Kemudian proses mematangkan produk dan mengawetkan produk sedangkan mixim adalah proses mencampurkan bahan tambahan lainnya. Bottling dan labeling yaitu proses mengemas produk ke dalam wadah dan memberi label di kemasan produk.

Mahasiswa prodi Pendidikan Tata Boga S1 Fakultas Teknik tersebut menjabarkan untuk pembuatan sambal teri dan sambal cumi bahan yang diperlukan 500 gr ikan teri / cumi asin, 500 gr cabai keriting 300 gr bawang merah, 50 gr cabai rawit, 100 gr bawang putih, 4 batang sereh, 10 gr kaldu bubuk, 1 sdt terasi bakar, 1 sdt garam, 1 sdt gula dan 1 lt minyak. Amanda mengingatkan bila menggunakan teri asin, maka rasa asin ikan teri dapat dikurangi dengan cara meletakkan ikan teri pada wadah yang dialasi kertas dan disiram dengan air panas selama 1 jam, dicuci dan dibilas dengan air bersih, lalu ditiriskan. Cara membuatnya bersihkan semua bahan baku, lalu digoreng dan digiling. Kemudian ditumis dan campurkan teri/cumi dengan bumbu sambal. Sambal siap dihidangkan.

PPK Ormawa adalah program penguatan kapasitas ormawa melalui serangkaian proses pembinaan oleh Perguruan Tinggi yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Melalui program ini, Perguruan Tinggi berkesempatan untuk dapat meningkatkan kualitas Ormawa dan sekaligus menumbuhkembangkan soft skills dan kompetensi mahasiswa seperti kemampuan berorganisasi, penguatan karakter Pancasila, bela negara, cinta tanah air, dan kebangsaan, kepemimpinan, dan bekerja sama (teamwork). PPK Ormawa merupakan salah satu implementasi dari kebijakan Kemendikbudristek sebab mahasiswa dapat berlatih menjadi pemimpin transformasional dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat.

Penulis: Dedy

Editor: Sudaryono

MBKM
IKU
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus