UNY KOLABORASI DENGAN TANOTO FOUNDATION WUJUDKAN MERDEKA BELAJAR

1
min read
A- A+
read

Kerja sama antara Universitas Negeri Yogyakarta dengan Tanoto Foundation

Yogyakarta -  Kerja sama antara Universitas Negeri Yogyakarta dengan Tanoto Foundation melalui Program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) diawal tahun 2020 akan mendukung program Merdeka Belajar yang didengungkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini. Hal tersebut akan dilakukan mulai dari hulu sampai hilir.  Teknisnya dengan melakukan pemodelan-pemodelan mulai dari  pendidikan calon guru di LPTK sampai dengan pendidikan di sekolah.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja sama UNY Dr. rer. nat. Senam dalam kegiatan sosialisasi program PINTAR Tanoto Foundation di Hotel UNY,  Kamis (30/1) menyampaikan bahwa kerja sama ini akan mendorong dilakukan berbagai kegiatan berupa pelatihan,  pendampingan,  diskusi,  pengembangan berbagai modul dan beberapa kegiatan teknis lain agar perkuliahan di LPTK mendorong perkuliahan yang aktif. Perkuliahan kepada mahasiswa ini selanjutnya akan dijadikan contoh atau modelling bagi calon guru ketika mereka nanti lulus dan mengabdi mengajar.

"Selain di LPTK, kolaborasi ini juga akan mendampingi sekolah piloting di Sleman.  Sekolah-sekolah ini akan didampingi oleh Dosen-dosen dan Tanoto Foundation untuk mengaplikasikan merdeka belajar.  Dimulai dari pembelajaran aktif, pembelajaran menyenangkan,  mengaktifkan siswa,  dan membuat mereka senang belajar, " kata Senam.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama ini menjelaskan,  konsep yang dibawa oleh Program PINTAR adalah membuat siswa melakukan sesuatu yang benar-benar mereka alami sesuai apa yang dipelajari. Senam  mencontohkan misal ada pertanyaan dalam ujian tentang bagaimana kondisi kota Surabaya saat ini, maka hal yang harus dilaksanakan adalah siswa diajak langsung ke Surabaya melalui kunjungan wisata atau mereka mencari berbagai sumber langsung lewat wawancara dan studi kepustakaan. Berdiskusi lalu mengkonfirmasi kesesuaian data.  Setelah itu baru mereka bisa menjelaskan secara rinci.

Deputy Head of Teacher Training Institute Program PINTAR Tanoto Foundation Stephanie Hardjo menjelaskan bahwa konsep merdeka belajar ini di implementasikan salah satunya dengan konsep MIKiR atau mengalami/mengamati,  interaksi,  komunikasi, dan refleksi.  MIKiR yang merupakan unsur pembelajaran aktif ini akan diimplementasikan baik di kampus maupun di sekolah piloting.

"Kita akan dorong proses  pembelajaran dan perkuliahan lebih menekankam pada praktik dengan memperhatikan pada kemerdekaan berkreasi,  menggunakan pola berbasis higher order thinking and skill (HOTS), memudahkan dalam administrasi,  dan menguatkan dalam komunikasi serta berbasis pada produk yang jelas sebagai hasil belajar yang telah dilakukan, " kata lulusan S2 Harvard University ini.

Stephanie menambahkan selain pada proses pembelajaran dan perkuliahan, untuk mendorong penguatan merdeka belajar,   Program juga akan menguatkan pada kemampuan literasi baik di LPTK maupun di sekolah piloting.  Selain itu,  akan didukung oleh progam - program penelitian dan pengembangan bahan ajar untuk perkuliahan aktif serta pada kepemimpinan pembelajaran yang berbasis pada manajemen sekolah yang efektif.

Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh Wakil Rektor bidang perencanaan dan kerjasama UNY,  Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Kepala Prodi di lingkungan  UNY,  Dosen - dosen Fasilitator LPTK,  Perwakilan dari Dinas Pendidikan Sleman,  Kepala Sekolah mitra,  dan undangan dari internal UNY.

Sekolah-sekolah piloting yang akan dijadikan sebagai tempat pengembangan praktik baik kolaborasi Program yaitu SDN Ambarukmo,  SDN Deresan, SDN Demak Ijo 1,  SDN Sendangadi 1, SDN Sendangadi Timur,  SDN Catur Tunggal,  SMPN 3 Sleman, SMPN 2 Mlati,  dan  SMPN 1 Depok.  (Anang/Tanoto Foundation)