PROVINSI BANGKA BELITUNG TANDATANGANI NOTA KESEPAHAMAN DENGAN UNY

2
min read
A- A+
read

MOU UNY dan Bangka Belitung

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Universitas Negeri Yogyakarta pada Kamis (28/10) di Sleman oleh Gubernur Dr. H. Erzaldi Rosman, SE., MM dan Rektor UNY Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes. Dalam sambutannya Rektor UNY mengatakan bahwa kunjungan kerjasama ini merupakan berkah bagi UNY karena alumni UNY di Bangka Belitung paling kompak kerjasama dan kerja kerasnya. Perjuangan calon mahasiswa untuk masuk menjadi mahasiswa di UNY selalu all out. “Komitmen kami cepat lulus, IPK tinggi, masa tunggu rendah, bekerja atau studi lanjut sesuai kompetensi atau linier keilmuannya” kata Sumaryanto. Rektor juga menunggu kehendak Pemerintah Provinsi Bangka Belitung karena geliat pendidikan di sana luar biasa mulai dari yang bertempat tinggal di pedalaman hingga perkotaan. Rektor mengisahkan saat berkunjung ke Bangka Belitung para alumni rela menempuh perjalanan jauh dari tempat mengabdinya selama 4 hari berjalan kaki untuk bertemu. Rektor juga menyebutkan bahwa totalitas Gubernur sangat luar biasa untuk mendedikasikan kehebatannya untuk memajukan Bangka Belitung.

Menurut Gubernur Provinsi Bangka Belitung Dr. H. Erzaldi Rosman, SE., MM, melihat dunia pendidikan saat ini dengan keterbatasan yang ada maka perlu dilakukan proses percepatan karena apabila tidak dilakukan maka Bangka Belitung akan ketinggalan dari segi pendidikan. “Persentase anggaran pendidikan di provinsi kami melebihi dari kewajiban secara nasional” kata Erzaldi Rosman. Hal ini dilakukan karena daerah tidak akan maju apabila sumber daya manusia tidak mampu mengelola, menghadapi tantangan globalisasi kedepan. Gubernur menekankan apabila gurunya tidak ditreatment secara baik maka hasilnya tidak bisa kuat, oleh karena itu mantan Bupati Bangka Tengah periode 2010-2017 tersebut meminta tentang adanya program yang dilakukan segera khususnya untuk guru SMK dan SLB untuk lebih cepat menyesuaikan dengan harapan masyarakat. Erzaldi Rohman mencontohkan bahwa di tengah perkembangan bisnis perikanan, terutama udang yang pesat, tenaga teknisnya lebih banyak yang berasal dari luar provinsi. Oleh karena itu diubahlah metode pembelajaran di SMK dengan 60% praktek dan 40% teori, namun kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang akademik dan guru tidak paham mengelola teori dan prakteknya maka akan menjadi masalah. Oleh karena itu perlu link and match antara kebutuhan dengan kemampuan mengelola sumber daya manusia, karena SMK memang disetting untuk langsung bekerja. Pria kelahiran Pangkalpinang, 31 Oktober 1969 tersebut juga memaparkan bahwa Bangka Belitung adalah provinsi ketiga yang minta dipisahkan program international student assesment setelah DKI Jakarta dan DIY. Harapannya dengan pemisahan ini dapat diketahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa sehingga dapat disusun data yang akan diolah untuk menyusun kebijakan pendidikan. Dari sinilah kerjasama dengan UNY mulai ditingkatkan dengan merambah ranah strategi, data dan impelentasi yang semua diarahkan pada para guru sebagai pelaku maupun orang yang menumbuhkembangkan karakter siswa agar terbiasa dengan kehidupan kedepan.

Dalam kunjungan ini Gubernur didampingi Kepala dan Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung, Kepala Biro Ekonomi Dan Pembangunan serta Kepala Biro Pemerintahan. Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dalam kerjasamanya dengan UNY telah mengirimkan sebanyak 38 siswa untuk studi S1 dan S2. Tahun 2018 ada 6 mahasiswa S1, tahun 2019 ada 13 mahasiswa S1 dan 5 mahasiswa S2, tahun 2020 ada 8 mahasiswa S2 sedangkan tahun 2021 ada 6 mahasiswa S1. Ruang lingkup kerjasama yang potensial dijajaki kedepan adalah pendampingan pendirian SKO (Sekolah Kelas Olahraga), pembinaan olahraga prestasi (panahan, silat, atletik, bola voli pantai), pelaksanaan PPG Dalam Jabatan, peningkatan kompetensi guru SMA dan SMK berbasis kewirausahaan, peningkatan kompetensi kepala sekolah, peningkatan SDM melalui studi lanjut, penempatan PLP dan KKN terintegrasi di Bangka Belitung serta pengembangan inovasi pembelajaran berbasis digital. Kegiatan ini diinisiasi oleh Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNY khususnya bidang Kemitraan Dalam Negeri. hal ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang pendidikan bermutu dan kemitraan untuk mencapai tujuan. (Dedy)