KKN UNY BEKALI IBU-IBU KETERAMPILAN MENJAHIT SARUNG BANTAL BERBAHAN KAIN SATIN DENGAN TEKNIK SMOK

1
min read
A- A+
read

KKN UNY BEKALI IBU-IBU KETERAMPILAN MENJAHIT SARUNG BANTAL BERBAHAN KAIN SATIN DENGAN TEKNIK SMOK

Peran wanita pada era sekarang ini sangat penting. Wanita-wanita luar biasa yang disebut sebagai “ibu” yang turut berjuang demi mewujudkan hidup keluarga yang lebih sejahtera tersebar di berbagai pelosok negeri ini.  Tidak ingin berpangku tangan, ibu-ibu memiliki keinginan untuk menambah keterampilan mereka sehingga dapat menghasilkan berbagai karya. Beruntungnya, potensi itu dapat dikembangkan oleh Mahasiswa KKN UNY Kelompok G002 bimbingan Ibu Annisa Fillaeli, M.Si. yang dilaksanakan oleh 7 mahasiswa yaitu Rafid Zuhdi Nugroho (Pend. Mekatronika), Ridwan Nur Prasetyo (Pend. IPS), Elsanti Devi R (Pend. IPS), Anita Saraswati (Teknologi Pendidikan), Rismawati (Pend. Bahasa Jawa), Sonya Ambar Aji (Pend. Biologi), dan Hanis Ristiyana (Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia).

Mahasiswa-mahasiswa tersebut menyelenggarakan Pelatihan Menjahit Sarung Bantal Kain Satin dengan Teknik SMOK pada hari Sabtu, 12 Oktober 2019 dengan mengundang ibu-ibu rumah tangga Padukuhan Pucunggrowong, Desa Karangtengah, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun sumber daya manusia yang unggul pada bidang kewirausahaan. Hal ini selajan dengan tema KKN PPM UNY 2019 yaitu Pembangunan Sumber Daya Manusia di Bidang Pendidikan dan Kewirausahaan.

Hanis Ristiyana (Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia) selaku pembicara pada pelatihan tersebut menjelaskan bahwa pembuatan sarung bantal berbahan kain satin dengan teknik SMOK ini sangat sederhana, murah, dan mudah. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan agar ibu-ibu dapat menambah keterampilan dan mengelola waktu luang yang dimiliki supaya lebih produktif, terlebih mampu menambah sumber ekonomi keluarga.

Kegiatan pelatihan ini dimulai dengan penyampaian materi serta arahan dari pembicara kemudian dilanjutkan praktek secara langsung. Meskipun hanya berlangsung selama 4 jam, namun peserta pelatihan telah mampu menyelesaikan setengah dari bahan praktek yang disediakan dan menguasai 90% keterampilan yang diajarkan. Menurut salah satu warga, pelatihan pembuatan sarung bantal ini bermanfaat bagi ibu-ibu yang ingin menambah keterampilan dan juga ingin berwirausaha, sehingga perlu ditindak lanjuti. (Rafid Zuhdi Nugroho)