GROWTH MINDSET PENGARUHI KEHIDUPAN MANUSIA

1
min read
A- A+
read

GROWTH MINDSET

Mindset adalah kumpulan keyakinan atau cara berpikir yang akan menentukan reaksi dan pemaknaan seseorang terhadap sebuah peristiwa atau kejadian. Ada tiga termin tentang mindset yaitu kumpulan keyakinan, kumpulan asumsi dan cara berpikir. Mindset manusia dibentuk oleh sikap, perilaku, karakter dan kebiasaan sehingga jalan kesuksesan dapat tercipta dengan mindset, action dan hasil. Demikian dikatakan Djohan Yoga, Ph.D dalam pelatihan Growth Mindset Coach yang dilaksanakan secara daring Jumat-Sabtu (27-28/8). Dikatakannya bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi kehidupan manusia yaitu toolset, mindset dan skillset. “Mindset menjadi faktor penentu apakah itu fixed atau growth mindset” kata Djohan Yoga. Pria kelahiran Bukittinggi 8 Oktober 1964 tersebut memaparkan, fixed mindset merupakan keyakinan bahwa seseorang lahir dengan kecerdasan dan kemampuan yang tetap dan tidak bisa diubah. Sebaliknya growth mindset adalah pandangan bahwa kecerdasan bisa dikembangkan tidak terbatas lewat proses belajar dan usaha. Dasar pemikirannya, ujar Djohan Yoga, fixed mindset tercipta dari constraint based thinking dimana segala perubahan dianggap sebagai kendala sehingga betah bertahan di zona nyaman, sedangkan growth mindset tercipta dari opportunity based thinking dimana perubahan dianggap peluang untuk tumbuh. Oleh karenanya fixed mindset mempercayai talenta bersifat tetap, sukses atau gagal merupakan takdir. Growth mindset mempercayai bahwa segalanya dapat diubah melalui proses belajar dimana sukses atau gagal ditentukan oleh usaha. Master of Science in Management of Technology NUS Singapura tersebut menyimpulkan bahwa Growth Mindset berpengaruh secara signifikan pada performa akademik siswa karena siswa yang memiliki growth mindset memiliki nilai membaca 32 point, sains 27 point dan matematika 23 point yang lebih tinggi. Selain itu growth mindset sangat berpengaruh pada siswa yang kurang beruntung dibandingkan yang beruntung. Bagi guru growth mindset sangat menentukan pencapaian akademis siswanya karena kelas yang diajar oleh guru ber-growth mindset bisa dua kali lebih tinggi dibanding kelas yang diajar guru fixed mindset.

Menurut Rektor UNY Prof. Sumaryanto kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen UNY dalam menciptakan insan yang unggul. “Semoga kegiatan ini dapat menjadi  pionir bagi perguruan tinggi lain untuk menyiapkan sumber daya manusia unggul” kata Sumaryanto. Harapannya dengan pelatihan ini apa yang telah didapatkan selain digunakan untuk diri sendiri juga digunakan untuk tridharma perguruan tinggi sehingga akuntabilitas dalam tatakelola lembaga bisa maju dan prestasi dapat tercapai.

Ketua Umum DPP IKA UNY Prof. Suyanto menyambut baik kegiatan ini dan berkeinginan agar acara ini dapat memberdayakan alumni semaksimal mungkin dengan berbagai pelatihan. “Mudah-mudahan dapat diikuti perguruan tinggi yang lain” harap Suyanto. Dengan pelatihan ini diharapkan dosen bisa menjadi coach dalam bidang growth mindset sehingga mahasiswanya juga bertumbuh menjadi growth mindset.

Kegiatan ini merupakan kerjasama Universitas Negeri Yogyakarta dengan Dewan Pengurus Pusat Ikatan Alumni (DPP IKA) UNY selama dua hari dan diikuti oleh lebih dari 1900 orang dosen, tenaga kependidikan dan perwakilan mahasiswa. Jumlah ini merupakan yang terbesar dari pelatihan serupa yang dilakukan selama ini. Dalam pelatihan ini Djohan Yoga memberikan 12 materi yang dibagi dalam 12 modul. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan dalam bidang pendidikan bermutu serta kemitraan untuk mencapai tujuan. (Dedy)