Dharma Wanita Persatuan (DWP) bekerja sama dengan bidang Akademik dan Kemahasiswaan (AKA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Selasa, 30 April 2024 bertempat di Ruang Sidang Utama UNY menggelar acara Seminar Nasional dengan tajuk “ Manajemen Stress dan Emotional Safety Dalam Upaya Meningkatkan Keseimbangan Hidup Sehat”. Acara yang digelar masih dalam rangka menyemarakkan Dies Natalis Ke- 60 UNY ini menghadirkan tiga orang narasumber yaitu Dr. Kartika Nur Fathyah, S.PPsi.,M.Si. ( Dosen UNY),Dr. H. Fahrudin Faiz, S.Ag.,M.Ag (Dosen UIN Sunan Kalijaga) dan Triantoro Safaria, M.Si.,Ph.D (Dosen UAD) serta moderator Dyah Ayu Purwaningtyas, S.Psi.,M.A (Dosen UNY). Adapun peserta seminar kali ini adalah anggota DWP UNY dan Perwakilan masing- masing dosen dan Tenaga Kependidikan (Tendik) dari fakultas dan Direktorat serta perwakilan mahasiswa. Total peserta dari seminar kali ini yaitu 499 peserta dengan rincian 202 luring dan 297 daring.
Ketua DWP UNY Sulastri Sumaryanto Ketika memberi sambutan mengatakan bahwa tema dari seminar kali ini sangat relate dengan kehidupan sehari- hari terutama kaum Wanita yang sangat mudah dilanda stress. Ia juga mengatakan bahwa Wanita mudah stress adalah hal yang wajar karena banyak hal yang harus diurus baik itu karir maupun keluarga. “Semoga dengan mengikuti seminar ini para ibu bisa paham cara bagaimana untuk mengatasi rasa cemas, depresi, serta ketidaknyamanan,” kata Sulastri. Pada akhir sambutannya, Sulastri berharap para peserta dapat mengikuti acara seminar sampai selesai sehingga bisa menambah ilmu dan wawasan tentang manajemen stress.
Narasumber pertama yaitu Dr. Kartika Nur Fathiyah, M.Si., megungkapkan bahwa penyebab stress tertinggi antara lain adalah kualitas relasi antar sesame baik itu dalam keluarga, rekan kerja, warga Masyarakat dan siapapun.“Relasi yang positif antar sesama bisa menimbulkan emotional safety (rasa aman secara emosional) sehingga individu dapat berkembang optimal”, ujar Kartika. Ia menambahkan bahwa tidak adanya emotional safety menyebabkan tekanan psikologi hebat yang menyebabkan meunculnya problem fisik dan psikis. Masih menurut Kartika, Adapun ciri- ciri seseorang sudah mencapai keamanan emosional antara lain, mampu menjadi diri sendiri di hadapan orang lain dan mempunyai perasaan diterima apa adanya dan terpenuhi apa yang dirasakan dan dibutuhkan secara emosi.
Narasumber kedua, Dr. H. Fahrudin Faiz, S.Ag., M.Ag., Ketika tiba saatnya memberikan paparan menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus kita lakukan jika ingin hidup tenang demi menghindari stress yaitu, mengkontrol keinginan, menerima apa yang terjadi, jangan mau disakiti, tetaplah memegang kebenaran yang kita yakin, mampu memaklumi segala yang terjadi, tetap menyayangi, mengembalikan segala sesuatunya ke diri sendiri, jaga kebersihan jiwa, dan berani untuk berkata tidak. Pada akhir paparannya Ia menjelaskan bahwa jika ingin hidup tenang dan bahagia, kita harus selalu berusaha untuk berbuat baik kepada orang lain. “Kebahagiaan itu lahir dari Kebajikan, dan Kebajikan hanya dappat dicapai setelah pengetahuan didapatkan,” ujar Fahrudin.
Narasumber ketiga atau terakhir yaitu Triantoro Safaria, Ph.D., menjelaskan lebih lanjut tentang apa itu stress. “Stress adalah reaksi psikofisiologis akibat adanya tekanan atau ancaman,” jelas Triantoro.
Triantoro menjelaskan berbagai macam penyakit bisa timbul karena stress antara lain, depresi, insomnia, sakit kepala, rasa lelah, rasa takut, dan sebagainya. Ia menambahkan ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengilangkan stress, antara lain, makan makanan yang sehat bersosialisasi, tidak terobsesi dengan sesuatu hal, menulis, tarik nafas dalam- dalam, beristirahat dan tidur yang cukup, bersyukur, menikmati keindahan alam, dan mencari dukungan dari teman serta keluarga.
Setelah ketiga narasumber selesai memberikan paparannya, acara ditutup dengan ppenyerahan kenang- kenangan dari ketua DWP UNY, Sulastri Sumaryanto untuk ketiganya berupa suvenir dan sertifikat.