HADAPI INDUSTRI 4.0, UNY HADIRKAN PRODI TEKNIK ELEKTRO

Tahun ini, Fakultas Teknik Universitas Negrei Yogyakarta telah membuka tiga Program Studi baru jenjang Sarjana, yakni Teknik Manufaktur, Teknologi Informasi dan Teknik Elektro. Nah, kali ini kita akan berkenalan lebih jauh dengan Program Studi (Prodi) Teknik Elektro yang berada dibawah Jurusan Pendidikan Teknik Elektro. Totok Heru Tri Maryadi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan menuturkan bahwa kemunculan prodi ini adalah sebagai jawaban untuk memenangkan persaingan di era revolusi industry 4.0.

Totok menjelaskan prodi Teknik Elektro FT UNY bertujuan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang menguasai dan adaptiv terhadap perkembangan teknologi bidang teknik elektro di masa kini dan masa depan. “Terutama dalam pemanfaatan Internet of Things (IoT) di Industri 4.0 berbasis Artificial Intelligence pada sistem kelistrikan, sistem kendali, dan sistem computer,” beber Totok.

Ia menambahkan bahwa program studi Teknik Elektro membelajarkan sistem ketenagalistrikan yang berfokus pada Distributed Control System sesuai kebutuhan IoT pada era disrupsi ini. "Pada sistem kendali berfokus pada otomasi industri berbasis IoT I 4.0 dan sistem komputer berfokus pada mobile communication system dan interfacing berorientasi pada IoT I 4.0,” terangnya.

 “Proses pembelajaraan dalam prodi ini menggunakan pendekatan students centre learning dengan tiga model pembelajaran High Order Thinking Skills (HOTS) yakni discovery learning, project based learning dan problem based learning melalui perkulihan blended-learning,” lanjut Totok Heru.

Keunggulan lainnya adalah hubungan kerja sama dimana prodi Teknik Elektro FT UNY telah menjalin kerja sama baik dalam lingkup nasional maupun internasional.

Di lingkup nasional, prodi Teknik Elektro FT UNY bekerja sama dengan Asosiasi Profesionalis Elektrikal Indonesia (APEI), Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI), Ikatan Ahli Teknik Ketenagalistrikan Indoesia (IATKI), Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)."Serta industri terkait, seperti PT SMC dan juga sekolah-sekolah kejuruan yang memilliki bidang keahlian elektro maupun mekatronika,” lanjut Totok Heru.

“Sedangkan di lingkup internasional, kami juga telah bekerja sama dengan perusahaan yang menjadi leader di bidang otomasi industri, seperti Festo Corporate dari Jerman dan Schneider Electric dari Perancis,” jelas Totok Heru.

Terakhir, yang menjadi perhatian utama Prodi Teknik Elektro FT UNY adalah bekal technopreneur. Menurut Totok Heru, kemampuan berwirausaha penting untuk mengupayakan kemandirian. “Peran teknologi inilah yang akan membedakan teknopreneur dengan wirausaha lainnya sehingga berperan besar dalam menciptakan lapangan kerja, pemberdayaan sumber daya alam, dan pertumbuhan ekonomi,” tandas Totok Heru. (hryo)