“Hidup manusia dibagi ke dalam fase per 20 tahun. Target sebelum umur manusia mencapai 40 tahun, adalah seperti yang digambarkan melalui Surat Ali Imran ayat 14 dimana manusia di usia tersebut disibukkan untuk mendapatkan harta dan jabatan.” buka Didik Purwodarsono dalam pengajian yang diadakan di Aula lantai 3 PPs UNY. Lebih lanjut, pengelola pondok pesantren Miftahunnajah ini mengingatkan juga bagi mereka yang mengejar karir dan dunia akan tetapi jangan pernah melupakan anak.
Didik menjelaskan bahwa orang tua harus memperhatikan anak. Orang tua yang melepaskan anak, tanpa sadar telah melakukan lima dosa sekaligus, tambah pembina yayasan Pelita Umat Yogyakarta ini. Diantaranya dosa kepada Allah, karena telah menyia-nyiakan amanah langsung dari Allah. Dosa kepada orang tua sendiri, karena menyusahkan di masa tua mereka. Dosa kepada diri sendiri, karena telah melepas kenikmatan mendampingi tumbuh kembang sang anak. Dosa kepada anak, karena memberikan hidup yang mudah kepada anak justru akan mempersulitnya menghadapi masa depan. Yang terakhir, dosa kepada masyarakat, karena anak yang gagal dididik akan berpotensi melahirkan generasi pemalas, agresif, atau mengganggu keamanan dan ketertiban nasional, tambahnya lagi.
Didik menambahkan, hidup jangan disia-siakan. Apa guna menikah kalau hidupnya berjauhan. “Bilangnya besok kalo udah pensiun kita akan hidup bersama, ya udah ga bisa ngapa-ngapain lagi” tambahnya disambut gelak tawa hadirin. “Yang namanya manusia itu, selepas usia 60 tahun itu harus perbanyak sholat, tunaikan zakat, dan banyak membaca ayat-ayat Alquran, karena diumur 60 tahun harus siap mati.” tambahnya lagi. (ant)