Kegiatan training Bahasa Mandarin dan pembelajaran vokasi bagi guru yang melibatkan KBRI Beijing, Asean-China Centre dan Center for Language Education and Cooperation Nanjing Vocational University of Industry and Technology (NJUIT) serta UNY ditutup secara daring pada Rabu (23/3). Kegiatan ini diinisiasi oleh bidang Perencanaan dan Kerja Sama khususnya bidang Kemitraan Luar Negeri UNY. Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNY Prof. Siswantoyo mengatakan pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bentuk perkuliahan pendidikan kejuruan yang berlangsung sejak 14 hingga 23 Maret 2022 dengan total 40 jam pertemuan dan diikuti oleh 660 peserta. “Narasumber menyampaikan berbagai yang berhubungan dengan China dan terutama tentang teknologi jaringan komputer e-commerce dan manajemen logistik untuk membantu para guru” katanya. Rerata kehadiran peserta dalam pelatihan ini sebanyak 89%. Siswantoyo juga membuka kesempatan untuk kerjasama dengan institusi para guru dalam skema kegiatan pendidikan lainnya di masa depan.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yaya Sutarya mengatakan kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan sumber daya guru Indonesia. “Kami akan memperpanjang kerjasama dengan Nanjing Vocational University dan UNY sebagai mitra kegiatan ini” papar Yaya Sutarya. Bahasa Mandarin populer bagi sebagian masyarakat Indonesia dan akan menjadi salah satu bahasa asing yang banyak dipakai di Indonesia. Dengan mempelajari Bahasa Mandarin masyarakat dapat memahami tentang budaya dan meningkatkan perkembangan saaat ini di China. Belajar bahasa juga dapat meningkatkan kontribusi perkembangan di Indonesia terutama hubungan bilateralnya. Yaya mempersilakan para guru untuk membagi ilmu yang diperoleh pada rekan kerja di sekitarnya. Menurutnya tiga puluh tahun terakhir ini China dan ASEAN bekerja bahu membahu untuk membangun kerjasama substansial dan saling menguntungkan sebagai rekan strategis yang juga bermanfaat bagi Bangsa Indonesia.
President of Nanjing University of Industry and Technology, Dr. Xie Yonghua berterima kasih atas suksesnya pelatihan ini sebagai wujud kerjasama antara KBRI Beijing, Asean-China Centre dan Center for Language Education and Cooperation Nanjing Vocational University of Industry and Technology (NJUIT). “Peserta belajar materi ajar dan modul keterampilan kejuruan China yang sangat populer di kalangan peserta. Buku pelajaran juga sangat menarik dengan banyak gambar dan video membantu peserta merasakan budaya tradisional China” ungkap Xie Yonghua. Sebisa mungkin, sebagai universitas yang telah berdiri selama 104 tahun dan universitas kejuruan negeri pertama di China turut mendukung promosi pendidikan Tiongkok dan merupakan pengembangan aktivitas global. NJUIT memperkuat profesionalisme dan fungsi pelayanan sosial dan menunjukkan kemampuan untuk memberikan dukungan intelektual untuk kerjasama dan pertukaran antara China dan Indonesia.
Perwakilan guru yang mengikuti pelatihan, Irma Suryani mengatakan dalam pelatihan ini dia mendapatkan kosakata baru. Materi yang didapatkan meliputi peralatan, proses dan percakapan. “Saya dapat mengucapkan Bahasa Mandarin dengan baik” ungkap Irma. Metode pengajaran yang diterapkan sangat menarik dengan adanya pertanyaan, kompetisi, berbagi ilmu melalui media video, buku teks dengan penampilan yang menarik serta bahasa yang ringkas. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang pendidikan bermutu dan kemitraan. (Dedy)